Rekan Kampung Blogger |
Para
anggota komunitas bisnis online yang berbasis di Magelang ini tak sekedar
menghasilkan uang. Mereka juga tak segan berbagi ilmu pada siapa pun yang
berminat, termasuk remaja putus sekolah, tentara, polisi, bahkan ibu rumah
tangga.
Berbisnisonline bukan berarti hanya melulu menjajakan produk. Meski terkesan sepele,
menjual jasa seperti menyediakan tempat beriklan atau memberi tinjauan atas
suatu produk bisa mendatangkan untung menggiurkan. Tentu saja meraih kesuksesan
dari bisnis yang membutuhkan modal relatif sedikit ini tak semudah membalikkan
telapak tangan. Butuh ketekunan, kesabaran, dan kerja keras untuk meraih
penghasilan seperti yang diinginkan.
Seperti
itulah gambaran yang diceritakan Sumbodo Malik, pendiri komunitas Kampung
Blogger di Magelang. Sumbodo sendiri sebelumnya telah mengalami pahit manisnya
berbisnis online, sebelum akhirnya ia ‘berjodoh’ dengan usaha ini secara tak
sengaja. Sumbodo menceritakan, ia adalah orang yang sangat hobi merakit
komputer sejak 2003. Setiap tahun, tabungannya selalu dihabiskan untuk membeli
komputer. Pada tahun 2008, ia yang saat itu bekerja sambil kuliah, membeli
komputer seharga Rp 24 juta. Karena tidak lagi mempunyai uang, pola makannya
pun jadi tidak sehat karena mengkonsumsi makanan instan terus menerus. Ia pun
sempat jatuh sakit. Diagnosis dokter menyatakan ia menderita kekurangan gizi.
Akibatnya, pria yang saat itu sehari-harinya bekerja di dalam laboratoium ini
pun harus di rawat di rumah sakit.
Keluar
dari rumah sakit dalam kondisi tak punya uang sama sekali, Sumbodo memutar otak
untuk melakukan sesuatu yang bisa menghasilkan uang. Lalu ia bertekad, komputer
yang sudah membuatnya bangkrut itu setidaknya harus bisa menghasilkan uang.
Kebetulan, ketika tengah membersihkan kasur di kamar kosnya, ia menemukan buku
tentang cara menghasilkan uang lewat internet, yang ia beli dua tahun
sebelumnya di stasiun. Dari situlah, pikirannya terbuka ternyata memang bisa
mendapatkan uang dari internet. Kebetulan, komputer miliknya juga ada jaringan
internetnya. Tak mau buang waktu, ia langsung menjelajahi dunia maya untuk
mencari cara mendapatkan uang. Namun yang ia temukan saat itu adalah
forum-forum dari luar negeri. Dengan bahasa Inggris yang pas-pasan, Sumbodo memaksakan
dirinya untuk belajar. Waktu itu ia memang belum kenal dengan forum-forum dari
Indonesia, yang sebenarnya sudah luar biasa.
Tiga
minggu awal, ayah satu anak ini mengaku, dibuat pusing saat mempelajari hal-hal
baru dalam bahasa Inggris. Apalagi, ia belum juga bisa menghasilkan uang. Pada
minggu ketiga dan keempat, usahanya mulai menampakkan hasil dari situs yang
dibuatnya dan jasa review yang ia tawarkan di sana. Situs itu ia isi dengan
banyak konten, lalu didaftarkan secara online. Sumbodo lalu menawarkan jasa
review lewat online ke perusahaan-perusahaan. Satu review bayarannya
bervariasi, waktu itu bisa 10 dolar sampai 15 dolar. Semua tulisan dibuat dalam
bahasa Inggris. Pada bulan kedua, penghasilannya nyaris dua kali lipat dari
sebelumnya. Dan bulan berikutnya terus meningkat. Tidak mau pelit, Sumbodo pun
mengajarkan ilmu barunya ini kepada teman-teman kantornya. Tak butuh waktu lama
untuk membuat mereka mengikuti jejak sukses Sumbodo. Hingga tiap hari yang jadi
bahan pembicaraan di kantor dengan teman-temannya adalah, berapa dolar yang
mereka hasilkan.
Suasana
kerja pun jadi tidak kondusif. Akhirnya, satu per satu teman-temannya keluar
dari pekerjaan. Karena tinggal sendirian, Sumbodo pun juga ikut keluar. Januari
2010, Sumbodo memutuskan untuk pulang ke kampung halamannya di Desa Menowo,
Magelang. Sebelumnya, Sumbodo sudah mengajari teman-teman sekotanya yang
tinggal di Jakarta. Di kampung halamannya, Sumbodo pun juga mengajari
teman-temannya. Mulanya, ia sempat kecewa karena teman-temannya di Magelang tak
menanggapi serius ilmu yang diajarkannya. Tanpa bermaksud pamer, Sumbodo saat
itu pulang ke Magelang sambil menunjukkan mobil dan motor yang berhasil
dibelinya dari bisnis barunya.
Rupanya
taktik Sumbodo berhasil. Teman-temannya mulai tertarik. Sumbodo pun berhasil
merekrut teman-temannya yang belum memiliki komputer untuk jadi karyawannya.
Gaji mereka lalu dikumpulkan untuk membeli komputer atau laptop bekas. Setelah
itu, beberapa orang mulai berbisnis sendiri, tak lagi menjadi karyawan. Melihat
keberhasilan mereka, teman-temannya lalu tertarik untuk mengikuti jejak. Sejak
itulah, Kampung Blogger mulai didirikan. Di antara anggotanya dibuat aturan,
yang bisa wajib mengajari yang tidak bisa. Dengan demikian, makin lama makin
banyak orang yang memiliki ilmu berbisnis online.
Setiap
mendapat ilmu baru, Sumbodo selalu membagikannya ke teman-temannya di Kampung
Blogger. Tak lupa, istrinya pun ikut ia ajari, yang kemudian membagikan ilmunya
pada saudara-saudaranya. Virus berbisnis online ala Kampung Blogger pun makin
menyebar. Tak hanya di Desa Menowo, melainkan juga di wilayah lain di Magelang.
Bahkan, orang-orang dari luar kota dan luar Jawa pun datang untuk belajar ke
Kampung Blogger. Bukan hanya anak muda, melainkan juga polisi, tentara, sampai ibu
rumahtangga. Bahkan, dosen Sumbodo sendiri juga ikut minta diajari olehnya.
Yang membuat hati Sumbodo senang, anak-anak muda di Menowo kini tak lagi
sekedar nongkrong sambil bermain gitar. Kini, mereka bisa punya penghasilan
yang lebih baik. Bahkan, mereka juga membantu sesama teman yang kebanjiran
order
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
ReplyDeleteKomunitas KAMPUNGBLOGGER di Magelang yang dipelopori oleh Sumbodo Malik sekarang GO ONLINE, agar MUDAH terjangkau seluruh masyarakat.
Blajar ngle-blog ala komunitas KampungBlogger? - NO Worry!
Kan sudah ada komunitas ONLINE KampungBlogger!
Ikuti sj tautan ini: https://goo.gl/JFI3ie
Semoga bermafaat, y.