Tuesday, December 27, 2016

Posted by imron agung On 6:37:00 PM
Rekan Kampung Blogger
Para anggota komunitas bisnis online yang berbasis di Magelang ini tak sekedar menghasilkan uang. Mereka juga tak segan berbagi ilmu pada siapa pun yang berminat, termasuk remaja putus sekolah, tentara, polisi, bahkan ibu rumah tangga.

Berbisnisonline bukan berarti hanya melulu menjajakan produk. Meski terkesan sepele, menjual jasa seperti menyediakan tempat beriklan atau memberi tinjauan atas suatu produk bisa mendatangkan untung menggiurkan. Tentu saja meraih kesuksesan dari bisnis yang membutuhkan modal relatif sedikit ini tak semudah membalikkan telapak tangan. Butuh ketekunan, kesabaran, dan kerja keras untuk meraih penghasilan seperti yang diinginkan.

Seperti itulah gambaran yang diceritakan Sumbodo Malik, pendiri komunitas Kampung Blogger di Magelang. Sumbodo sendiri sebelumnya telah mengalami pahit manisnya berbisnis online, sebelum akhirnya ia ‘berjodoh’ dengan usaha ini secara tak sengaja. Sumbodo menceritakan, ia adalah orang yang sangat hobi merakit komputer sejak 2003. Setiap tahun, tabungannya selalu dihabiskan untuk membeli komputer. Pada tahun 2008, ia yang saat itu bekerja sambil kuliah, membeli komputer seharga Rp 24 juta. Karena tidak lagi mempunyai uang, pola makannya pun jadi tidak sehat karena mengkonsumsi makanan instan terus menerus. Ia pun sempat jatuh sakit. Diagnosis dokter menyatakan ia menderita kekurangan gizi. Akibatnya, pria yang saat itu sehari-harinya bekerja di dalam laboratoium ini pun harus di rawat di rumah sakit.

Keluar dari rumah sakit dalam kondisi tak punya uang sama sekali, Sumbodo memutar otak untuk melakukan sesuatu yang bisa menghasilkan uang. Lalu ia bertekad, komputer yang sudah membuatnya bangkrut itu setidaknya harus bisa menghasilkan uang. Kebetulan, ketika tengah membersihkan kasur di kamar kosnya, ia menemukan buku tentang cara menghasilkan uang lewat internet, yang ia beli dua tahun sebelumnya di stasiun. Dari situlah, pikirannya terbuka ternyata memang bisa mendapatkan uang dari internet. Kebetulan, komputer miliknya juga ada jaringan internetnya. Tak mau buang waktu, ia langsung menjelajahi dunia maya untuk mencari cara mendapatkan uang. Namun yang ia temukan saat itu adalah forum-forum dari luar negeri. Dengan bahasa Inggris yang pas-pasan, Sumbodo memaksakan dirinya untuk belajar. Waktu itu ia memang belum kenal dengan forum-forum dari Indonesia, yang sebenarnya sudah luar biasa.

Tiga minggu awal, ayah satu anak ini mengaku, dibuat pusing saat mempelajari hal-hal baru dalam bahasa Inggris. Apalagi, ia belum juga bisa menghasilkan uang. Pada minggu ketiga dan keempat, usahanya mulai menampakkan hasil dari situs yang dibuatnya dan jasa review yang ia tawarkan di sana. Situs itu ia isi dengan banyak konten, lalu didaftarkan secara online. Sumbodo lalu menawarkan jasa review lewat online ke perusahaan-perusahaan. Satu review bayarannya bervariasi, waktu itu bisa 10 dolar sampai 15 dolar. Semua tulisan dibuat dalam bahasa Inggris. Pada bulan kedua, penghasilannya nyaris dua kali lipat dari sebelumnya. Dan bulan berikutnya terus meningkat. Tidak mau pelit, Sumbodo pun mengajarkan ilmu barunya ini kepada teman-teman kantornya. Tak butuh waktu lama untuk membuat mereka mengikuti jejak sukses Sumbodo. Hingga tiap hari yang jadi bahan pembicaraan di kantor dengan teman-temannya adalah, berapa dolar yang mereka hasilkan.

Suasana kerja pun jadi tidak kondusif. Akhirnya, satu per satu teman-temannya keluar dari pekerjaan. Karena tinggal sendirian, Sumbodo pun juga ikut keluar. Januari 2010, Sumbodo memutuskan untuk pulang ke kampung halamannya di Desa Menowo, Magelang. Sebelumnya, Sumbodo sudah mengajari teman-teman sekotanya yang tinggal di Jakarta. Di kampung halamannya, Sumbodo pun juga mengajari teman-temannya. Mulanya, ia sempat kecewa karena teman-temannya di Magelang tak menanggapi serius ilmu yang diajarkannya. Tanpa bermaksud pamer, Sumbodo saat itu pulang ke Magelang sambil menunjukkan mobil dan motor yang berhasil dibelinya dari bisnis barunya.

Rupanya taktik Sumbodo berhasil. Teman-temannya mulai tertarik. Sumbodo pun berhasil merekrut teman-temannya yang belum memiliki komputer untuk jadi karyawannya. Gaji mereka lalu dikumpulkan untuk membeli komputer atau laptop bekas. Setelah itu, beberapa orang mulai berbisnis sendiri, tak lagi menjadi karyawan. Melihat keberhasilan mereka, teman-temannya lalu tertarik untuk mengikuti jejak. Sejak itulah, Kampung Blogger mulai didirikan. Di antara anggotanya dibuat aturan, yang bisa wajib mengajari yang tidak bisa. Dengan demikian, makin lama makin banyak orang yang memiliki ilmu berbisnis online.


Setiap mendapat ilmu baru, Sumbodo selalu membagikannya ke teman-temannya di Kampung Blogger. Tak lupa, istrinya pun ikut ia ajari, yang kemudian membagikan ilmunya pada saudara-saudaranya. Virus berbisnis online ala Kampung Blogger pun makin menyebar. Tak hanya di Desa Menowo, melainkan juga di wilayah lain di Magelang. Bahkan, orang-orang dari luar kota dan luar Jawa pun datang untuk belajar ke Kampung Blogger. Bukan hanya anak muda, melainkan juga polisi, tentara, sampai ibu rumahtangga. Bahkan, dosen Sumbodo sendiri juga ikut minta diajari olehnya. Yang membuat hati Sumbodo senang, anak-anak muda di Menowo kini tak lagi sekedar nongkrong sambil bermain gitar. Kini, mereka bisa punya penghasilan yang lebih baik. Bahkan, mereka juga membantu sesama teman yang kebanjiran order

2 comments:

  1. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  2. +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
    Komunitas KAMPUNGBLOGGER di Magelang yang dipelopori oleh Sumbodo Malik sekarang GO ONLINE, agar MUDAH terjangkau seluruh masyarakat.

    Blajar ngle-blog ala komunitas KampungBlogger? - NO Worry!
    Kan sudah ada komunitas ONLINE KampungBlogger!
    Ikuti sj tautan ini: https://goo.gl/JFI3ie

    Semoga bermafaat, y.

    ReplyDelete