BELA ISLAM |
Edukez.com, Yah aksi bela islam gimana pun juga , atasan
kan bukan cenayang yang bisa tahu apa isi hati kita.
Tapi menurut pengalaman
memang tidak semua hal yang kita tidak sukai atau tidak kita amini harus
terang-terangan kita tunjukkan.
Ada kalanya diam adalah
pilihan terbaik, atau menunggu saat yang tepat untuk membicarakannya. Karena
bagaimanapun, yang namanya manusia memiliki keterbatasan. Ada banyak
pertimbangan yang melatarbelakangi sebuah keputusan.Tidak mungkin seorang
pemimpin bisa memuaskan semua pihak.
Yang bisa dilakukan hanyalah
meminimalisir ketidakpuasan itu sendiri.
Nah terkait dengan aksi bela
Islam beberapa hari lalu, sikap saya pun demikian.
Terlepas dari pro kontra soal
Ahok, saya tetap di pemahaman, bahwa sebuah aspirasi tidak melulu harus
dituangkan dengan cara pengumpulan massa.
Tapi itukan menurut saya.
kalau ternyata menurut sebagian orang pengumpulan massa adalah sebuah media
komunikasi yang dianggap paling efektif saat ini, ya monggo aja sih.
Kebetulan seharian kemarin
pas tanggal 2, di kantor ada beberapa hal yang perlu dikerjakan, jadi saya ngga
ngikutin aksi damai dari pagi. baru lihat televisi setelah jam 6 sore. Buka
efbe sih sesekali, tapi sambil lalu aja.
Isinya berhamburan status
haru dan ada banyak asma Allah dan takbir bertebaran.
Alhamdulillah, sebagai umat
Islam tentu saya bahagia dan bangga melihat begitu banyak saudara seiman
berkumpul dan tidak menimbulkan kerusakan bagi lingkungan.
Yah kalaupun ada beberapa
berita miring, ya wajar-wajar ajalah, namanya juga orang ramai, pasti ada
percik-percik api disana sini, yang untungnya memang tidak sempat jadi kobaran
api.
Paling yang agak saya
sayangkan adaaa aja teman yang terpancing untuk membuat status "pembelaan
diri", " Nyinyir tanpa maksud nyinyir (mbuhlah iki) hingga
penghakiman dan pelabelan", yang
sebenarnya sama sekali tidak perlu dilakukan (menurut saya lho, menurut saya).
Karena apa?
Ya karena, seperti kata Ali
Bin Abi Thalib
" Tak Perlu terlalu
Keras menjelaskan siapa Dirimu
Yang menyukaimu tak
membutuhkannya
Yang membencimu Tak
mempercayainya"
Nah, seharian mengikuti
temlen, membaca status yang lewat, gambar-gambar yang dishare, nonton youtube,
saya terharu dan saya takjub, ada begitu banyak orang dan aksi berjalan tertib
dan rapi.
Dari yang saya lihat,
ada banyak hal yang sangat patut diapresiasi terkait aksi 212 kemarin
0 komentar:
Post a Comment