Friday, December 30, 2016

Posted by imron agung On 5:31:00 PM
Manajemen Pemasaran
Pengertian Manajemen Pemasaran Menurut Para Ahli

    Philip Kotler/Amstrong (2002:14): Pengertian manajemen pemasaran menurut philip kotler bahwa manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian atas program yang dirancang untuk menciptakan, membangun dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran dengan maksud untuk mencapai sasaran organisasi.
    Buchari Alma (2004:130): Menurut Buchari Alma bahwa pengertian manajemen pemasaran adalah merencanakan, pengarahan, dan pengawasan seluruh kegiatan pemasaran ataupun bagian dipemasaran.


1. Orientasi Pada Konsumen atau Pembeli
Pada umumnya produsen menghasilkan produk dalam memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan. Konsumen adalah orientasi utama dalam strategi bisnis. Tentu proses marketing atau penjualan dalam bisnis tentu mengedepankan pihak konsumen dalam konsep pemasaran sebagia perioritas utama.
2. Perencanaan Kegiatan-Kegiatan Pemasaran Secara Menyeluruh
Dalam kegiatan pemasaran harus disusun secara menyeluruh dari segala keperluan agar mempermudah proses pemalaksanaan dan pengawasan.
3. Kepuasan Konsumen
 Hal ini menjadi perhatian utama dalam menyusun strategi pemasaran. Bagusnya manajemen pemasaran ketika menyetujui hasil keputusan para konsumen yang maksimal. Kepuasan konsumen tidak hanya diukur dan dilihat dari kualitas produk yang dihasilkan, tetapi bagaimana cara maupun strategi pemasaran yang dijalankan.
Pengertian Manajemen Pemasaran Menurut Para Ahli

    Philip Kotler/Amstrong (2002:14): Pengertian manajemen pemasaran menurut philip kotler bahwa manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian atas program yang dirancang untuk menciptakan, membangun dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran dengan maksud untuk mencapai sasaran organisasi.
    Buchari Alma (2004:130): Menurut Buchari Alma bahwa pengertian manajemen pemasaran adalah merencanakan, pengarahan, dan pengawasan seluruh kegiatan pemasaran ataupun bagian dipemasaran.

Unsur-Unsur Manajemen Pemasaran
1. Orientasi Pada Konsumen atau Pembeli
Pada umumnya produsen menghasilkan produk dalam memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan. Konsumen adalah orientasi utama dalam strategi bisnis. Tentu proses marketing atau penjualan dalam bisnis tentu mengedepankan pihak konsumen dalam konsep pemasaran sebagia perioritas utama.
2. Perencanaan Kegiatan-Kegiatan Pemasaran Secara Menyeluruh
Dalam kegiatan pemasaran harus disusun secara menyeluruh dari segala keperluan agar mempermudah proses pemalaksanaan dan pengawasan.
3. Kepuasan Konsumen
 Hal ini menjadi perhatian utama dalam menyusun strategi pemasaran. Bagusnya manajemen pemasaran ketika menyetujui hasil keputusan para konsumen yang maksimal. Kepuasan konsumen tidak hanya diukur dan dilihat dari kualitas produk yang dihasilkan, tetapi bagaimana cara maupun strategi pemasaran yang dijalankan.

Tugas Manajemen Pemasaran

·         Mempelajari kebutuhan maupun keinginan dari konsumen
·         Mengembangkan konsep-konsep produk atau barang untuk kebutuhan dan kepuasan konsumen   atau pasa
·         Membuat desain produk dan mengembangkan pembungkusan maupun merk
·         Mengatur distribusi dan memeriksa penjualan
·         Menciptakan komunikasi pemasaran efektif dan efisien
·         Mengatur harga untuk mendapatkan Return on Investment yang layak.
·         Menciptakan komunikasi pemasaran efektif dan efisien
·         Mengatur harga untuk mendapatkan Return on Investment yang layak.

Wednesday, December 28, 2016

Posted by imron agung On 10:53:00 PM
pembunuhan dodi
 — Hasil otopsi dari Rumah Sakit Polri mengungkapkan Dodi Triono (59) meninggal akibat kehabisan napas. Pembuluh darahnya pecah hingga darah membasahi tubuhnya.

"Pembuluh darah pecah dan keluar darah dari hidung," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Rabu (28/12/2016).

Sejumlah luka yang ditemukan di tubuh Dodi antara lain luka benturan di kepala dan luka goresan di tubuhnya. Namun, Dodi dan kelima orang lainnya, anaknya Diona Arika Andra Putri (16) serta Dianita Gemma Dzalfayla (9), teman Dianita yang sedang menginap, Amelia Callista (10), kedua sopir Dodi, Tasrok (40) dan Yanto, dipastikan tewas akibat kekurangan oksigen.

Adapun korban selamat, anak Dodi, Zanette Kalila Azaria (13), serta tiga pekerja di rumah Dodi, yaitu Santi (22), Fitriani (23), Windy (23), dan Emi (41), hingga kini masih dirawat di rumah sakit.


"Kami melihat kondisi anak dan tidak cepat memeriksanya karena masih memerlukan perawatan karena belum normal betul," ujar Argo
Posted by imron agung On 10:41:00 PM
Pembunuahan Dodi
FAJARONLINE.COM,JAKARTA - Motif pembunuhan disertai penyekapan terhadap keluarga Dodi Triono memang masih gelap.

Namun, beberapa spekulasi mulai mencuat. Di antaranya, motif persaingan bisnis yang bercampur dendam serta persaingan antar istri Dodi diketahui memiliki tiga istri.

Kabidhumas Polda Metro Jaya Kombespol Argo Yuwono menyatakan, setelah kejadian, rumah korban tetap dalam keadaan rapi. Pelaku juga tidak mengambil barang berharga.
''Tapi, ini belum dipastikan ya,'' katanya dalam jumpa pers tadi malam. ''Kami cenderung motifnya sesuatu yang tersembunyi. Entah itu ada dokumen berharga yang jadi rebutan atau dendam. Bukan perampokan murni,'' ucapnya.

Sebab, jika perampokan murni, pasti TKP akan acak-acakan. ''Pintu lemari yang dibuka paksa atau rumah acak-acakan. Seperti itulah. Namun, TKP sangat rapi,'' imbuhnya.

Spekulasi ke arah persaingan bisnis makin kuat setelah salah seorang kerabat korban bernama Dewi menyatakan bahwa motifnya adalah soal tender proyek. Dodi Triono, 59, baru saja menang tender besar. Yakni, rehabilitasi fasilitas olahraga untuk event Asian Games, termasuk Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Senayan.

Argo menyatakan, pihaknya belum bisa memastikan motif pembunuhan. ''Entah itu soal rival kontraktor dalam perebutan tender ataupun istri-istri korban. Semuanya belum kami periksa,'' ucap mantan Kabidhumas Polda Jatim tersebut.


Argo meyakinkan bahwa penyidik selalu melangkah berdasar fakta-fakta yang ada di TKP. ''Kami tak ingin berandai-andai. Apalagi, korban yang selamat juga mengaku telah melihat wajah sejumlah pelaku,'' terangnya. Prioritas saat ini adalah menyembuhkan dan menjaga betul saksi-saksi kunci kasus tersebut
Posted by imron agung On 5:46:00 PM
Strategy

Berdasarkan dari Definisi Manajemen Strategi diatas, proses dalam Manajemen Strategi meliputi beberapa tahapan: Pengamatan Lingkungan, Perumusan Strategi, Impelmentasi Strategi, Evaluasi Strategi


Perumusan manajemen strategi perusahaan bisa meliputi pengembangan misi usaha, mengidentifikasikan sebuah peluang dan ancaman dari eksternal, mengukur serta menetapkan kelemahan maupun kekuatan internal perusahaan, menetapkan sasaran jangka panjang, menimbang alternatif lain, dan memilih strategi khusus yang akan diterapkan pada kasus kasus tertentu

Cakupan perumusan strategi meliputi obyek baru yang akan dikerjakan, obyek usaha yang akan ditingggalkan, mengalokasikan sumber daya baik itu financial ataupun non finansial, memutuskan apakah dibutuhkan sebuah pengembangan aktivitas ataukah diversifikasi produk, memutuskan pasar domestik atau internasional, dibutuhkan merger atau akuisis apa tidak, menghindar dari akuisisi perusahaan oleh perusahaan pesaing. karena tidak ada perusahaan yang memiliki sumber daya yang tak terbatas, maka sebuah strategi harus berani untuk memutuskan suatu strategi alternatif yang bisa memberikan dampak yang positif yang terbaik supaya memberi keuntungan yang maksimal bagi perusahaan. Sebuah strategi harusnya memberi keunggulan komparatif dan pada akhirnya bisa memberikan keunggulan yang kompetitif dalam jangka panjang, hal itu haruslah menjadi penting bagi manajemen strategi.

Mengimplementasi Strategi


Sering disebut juga tahapan dari aktivitas manajemen strategi. Dalam tahap mengimplementasikan strategi ini perusahaan menetapkan tujuan atau sasaran perusahaan tahunan, menyusun kebijakan, memotivasi para karyawan dan mengalokasikan sumber daya agar strategi yang telah disusun bisa dijalankan. Implementasi strategi ini meliputi budaya yang mendukungg pengembangan perusahaan, menyiapkan anggaran, memanfaatkan system informasi, memotivasi sumber daya manusia supaya mau menjalankan dan bekerja sebaik mungkin. Implementasi strategi membutuhkan disiplin dan kinerja yang tinggi serta imbalan jasa yang mencukupi.
Posted by imron agung On 5:38:00 PM
7 P
Once you've developed your marketing strategy, there is a "Seven P Formula" you should use to continually evaluate and reevaluate your business activities. These seven are: product, price, promotion, place, packaging, positioning and people. As products, markets, customers and needs change rapidly, you must continually revisit these seven Ps to make sure you're on track and achieving the maximum results possible for you in today's marketplace.

To begin with, develop the habit of looking at your product as though you were an outside marketing consultant brought in to help your company decide whether or not it's in the right business at this time. Ask critical questions such as, "Is your current product or service, or mix of products and services, appropriate and suitable for the market and the customers of today?"

Whenever you're having difficulty selling as much of your products or services as you'd like, you need to develop the habit of assessing your business honestly and asking, "Are these the right products or services for our customers today?"

Is there any product or service you're offering today that, knowing what you now know, you would not bring out again today? Compared to your competitors, is your product or service superior in some significant way to anything else available? If so, what is it? If not, could you develop an area of superiority? Should you be offering this product or service at all in the current marketplace?

The second P in the formula is price. Develop the habit of continually examining and reexamining the prices of the products and services you sell to make sure they're still appropriate to the realities of the current market. Sometimes you need to lower your prices. At other times, it may be appropriate to raise your prices. Many companies have found that the profitability of certain products or services doesn't justify the amount of effort and resources that go into producing them. By raising their prices, they may lose a percentage of their customers, but the remaining percentage generates a profit on every sale. Could this be appropriate for you?

Sometimes you need to change your terms and conditions of sale. Sometimes, by spreading your price over a series of months or years, you can sell far more than you are today, and the interest you can charge will more than make up for the delay in cash receipts. Sometimes you can combine products and services together with special offers and special promotions. Sometimes you can include free additional items that cost you very little to produce but make your prices appear far more attractive to your customers.

In business, as in nature, whenever you experience resistance or frustration in any part of your sales or marketing plan, be open to revisiting that area. Be open to the possibility that your current pricing structure is not ideal for the current market. Be open to the need to revise your prices, if necessary, to remain competitive, to survive and thrive in a fast-changing marketplace.

The third habit in marketing and sales is to think in terms of promotion all the time. Promotion includes all the ways you tell your customers about your products or services and how you then market and sell to them.

Small changes in the way you promote and sell your products can lead to dramatic changes in your results. Even small changes in your advertising can lead immediately to higher sales. Experienced copywriters can often increase the response rate from advertising by 500 percent by simply changing the headline on an advertisement.

Large and small companies in every industry continually experiment with different ways of advertising, promoting, and selling their products and services. And here is the rule: Whatever method of marketing and sales you're using today will, sooner or later, stop working. Sometimes it will stop working for reasons you know, and sometimes it will be for reasons you don't know. In either case, your methods of marketing and sales will eventually stop working, and you'll have to develop new sales, marketing and advertising approaches, offerings, and strategies.

Place
The fourth P in the marketing mix is the place where your product or service is actually sold. Develop the habit of reviewing and reflecting upon the exact location where the customer meets the salesperson. Sometimes a change in place can lead to a rapid increase in sales.

You can sell your product in many different places. Some companies use direct selling, sending their salespeople out to personally meet and talk with the prospect. Some sell by telemarketing. Some sell through catalogs or mail order. Some sell at trade shows or in retail establishments. Some sell in joint ventures with other similar products or services. Some companies use manufacturers' representatives or distributors. Many companies use a combination of one or more of these methods.

In each case, the entrepreneur must make the right choice about the very best location or place for the customer to receive essential buying information on the product or service needed to make a buying decision. What is yours? In what way should you change it? Where else could you offer your products or services?

Packaging
The fifth element in the marketing mix is the packaging. Develop the habit of standing back and looking at every visual element in the packaging of your product or service through the eyes of a critical prospect. Remember, people form their first impression about you within the first 30 seconds of seeing you or some element of your company. Small improvements in the packaging or external appearance of your product or service can often lead to completely different reactions from your customers.

With regard to the packaging of your company, your product or service, you should think in terms of everything that the customer sees from the first moment of contact with your company all the way through the purchasing process.

Packaging refers to the way your product or service appears from the outside. Packaging also refers to your people and how they dress and groom. It refers to your offices, your waiting rooms, your brochures, your correspondence and every single visual element about your company. Everything counts. Everything helps or hurts. Everything affects your customer's confidence about dealing with you.

When IBM started under the guidance of Thomas J. Watson, Sr., he very early concluded that fully 99 percent of the visual contact a customer would have with his company, at least initially, would be represented by IBM salespeople. Because IBM was selling relatively sophisticated high-tech equipment, Watson knew customers would have to have a high level of confidence in the credibility of the salesperson. He therefore instituted a dress and grooming code that became an inflexible set of rules and regulations within IBM.

As a result, every salesperson was required to look like a professional in every respect. Every element of their clothing-including dark suits, dark ties, white shirts, conservative hairstyles, shined shoes, clean fingernails-and every other feature gave off the message of professionalism and competence. One of the highest compliments a person could receive was, "You look like someone from IBM."

Positioning
The next P is positioning. You should develop the habit of thinking continually about how you are positioned in the hearts and minds of your customers. How do people think and talk about you when you're not present? How do people think and talk about your company? What positioning do you have in your market, in terms of the specific words people use when they describe you and your offerings to others?

In the famous book by Al Reis and Jack Trout, Positioning, the authors point out that how you are seen and thought about by your customers is the critical determinant of your success in a competitive marketplace. Attribution theory says that most customers think of you in terms of a single attribute, either positive or negative. Sometimes it's "service." Sometimes it's "excellence." Sometimes it's "quality engineering," as with Mercedes Benz. Sometimes it's "the ultimate driving machine," as with BMW. In every case, how deeply entrenched that attribute is in the minds of your customers and prospective customers determines how readily they'll buy your product or service and how much they'll pay.

Develop the habit of thinking about how you could improve your positioning. Begin by determining the position you'd like to have. If you could create the ideal impression in the hearts and minds of your customers, what would it be? What would you have to do in every customer interaction to get your customers to think and talk about in that specific way? What changes do you need to make in the way interact with customers today in order to be seen as the very best choice for your customers of tomorrow?

People
The final P of the marketing mix is people. Develop the habit of thinking in terms of the people inside and outside of your business who are responsible for every element of your sales, marketing strategies, and activities.


It's amazing how many entrepreneurs and businesspeople will work extremely hard to think through every element of the marketing strategy and the marketing mix, and then pay little attention to the fact that every single decision and policy has to be carried out by a specific person, in a specific way. Your ability to select, recruit, hire and retain the proper people, with the skills and abilities to do the job you need to have done, is more important than everything else put together.
Posted by imron agung On 5:29:00 PM
pajak 
Selasa, 27 Desember 2016 - 15:15
Sehubungan dengan telah diterbitkannya Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-28/PJ/2016 tentang Ketentuan Pengalihan Harta Berupa Dana ke Dalam Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia Dalam Rangka Pengampunan Pajak, dengan ini kami sampaikan peraturan dimaksud.

Selasa, 27 Desember 2016 - 14:49
Sehubungan dengan telah diterbitkannya Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-26/PJ/2016 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-07/PJ/2016 tentang Dokumen dan Pedoman Teknis Pengisian Dokumen Dalam Rangka Pelaksanaan Pengampunan Pajak, dengan ini kami sampaikan peraturan dimaksud.

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 150/PMK.08/2016
Selasa, 13 Desember 2016 - 15:58
Sehubungan dengan telah diterbitkannya Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 150/PMK.08/2016 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 119/PMK.08/2016 tentang Tata Cara Pengalihan Harta Wajib Pajak ke dalam Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Penempatan pada Instrumen Investasi di Pasar Keuangan Dalam Rangka Pengampunan Pajak, dengan ini kami sampaikan peraturan dimaksud
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 151/PMK.08/2016
Selasa, 13 Desember 2016 - 15:57
Sehubungan dengan telah diterbitkannya Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 151/PMK.08/2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 122/PMK.08/.2016 tentang Tata Cara Pengalihan Harta Wajib Pajak ke dalam Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Penempatan pada Investasi di Luar Pasar Keuangan Menimbang dalam Rangka Pengampunan Pajak, dengan ini kami sampaikan peraturan dimaksud.

Peraturan Dirjen Pajak Nomor PER-20/PJ/2016
Kamis, 27 Oktober 2016 - 07:45
Sehubungan dengan telah diterbitkannya Peraturan  Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-20/PJ/2016 tentang Tata Cara Penerbitan dan Pengiriman Surat Keterangan Pengampunan Pajak, dengan ini kami sampaikan peraturan dimaksud.

Peraturan Dirjen Pajak Nomor PER-21/PJ/2016
Selasa, 25 Oktober 2016 - 10:53
Sehubungan dengan telah diterbitkannya Peraturan  Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-21/PJ/2016 tentang Tata Cara Pencabutan atas Surat Pernyataan, dengan ini kami sampaikan peraturan dimaksud.

Peraturan Dirjen Pajak Nomor PER-16/PJ/2016
Selasa, 18 Oktober 2016 - 10:13
Sehubungan dengan telah diterbitkannya Peraturan  Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-16/PJ/2016 tentang Pedoman Teknis Tata Cara Pemotongan, Penyetoran dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21 dan/atau Pajak Penghasilan Pasal 26 Sehubungan dengan Pekerjaan, Jasa dan Kegiatan Orang Pribadi, dengan ini kami sampaikan peraturan dimaksud.

Peraturan Dirjen Pajak Nomor PER-17/PJ/2016
Rabu, 12 Oktober 2016 - 15:28
Sehubungan dengan telah diterbitkannya Peraturan  Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-17/PJ/2016 tentang Tata Cra Penyampaian Surat Pernyataan Bagi Wajib Pajak Tertentu serta Tata Cara Penyampaian Surat Pernyataan dan Penerbitan Surat Keterangan Bagi Wajib Pajak dengan Peredaran Usaha Tertentu, dengan ini kami sampaikan peraturan dimaksud.
Peraturan Dirjen Pajak Nomor PER-18/PJ/2016
Rabu, 12 Oktober 2016 - 08:02
Sehubungan dengan telah diterbitkannya Peraturan  Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-18/PJ/2016 tentang Pengembalian Kelebihan Pembayaran Uang Tebusan dalam Rangka Pengampunan Pajak, dengan ini kami sampaikan peraturan dimaksud.

Peraturan Dirjen Pajak Nomor PER-14/PJ/2016
Rabu, 28 September 2016 - 10:34
Peraturan Dirjen Pajak Nomor PER-14/PJ/2016 tentang Tata Cara Penerimaan Surat Pernyataan Dalam Hal Terjadi Gangguan Pada Jaringan dan/atau Keadaan Luar Biasa Pada Akhir Periode Penyampaian Surat Pernyataa