Inilah berita yang saya tngkap dari beberapa sumber berita yang saya dapatkan dari internet. PT Pertamina (Persero) masih akan menyesuaikan harga gas tabung 12 kilogram hingga 2016. Alasannya, mereka harus memangkas kerugian yang ditanggung selama ini akibat menjual LPG di bawah harga keekonomian.
Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budaya berkata kepada wartawan "Sesuai roadmap yang kami ajukan
kepada pemerintah, kenaikan rencananya akan dilakukan setiap 6 bulan pada 1
Januari dan 1 Juli," bertempat di gedung pertamina, 10 September 2014.
dan Hanung mengatakan pada tahun depan, kenaikan LPG 12 kg rencananya akan dilakukan pada 1 Januari 2015, 1 Juli 2015, dan 1 Januari 2016. Rencananya kenaikan dipatok sebesar Rp 1.500 per kg.
Namun tetap saja belum ada yang pasti. Sebagai Badan Usaha Milik Negara, (BUMN),Pertamina harus melaporkan dulu kepada pemerintah. "Pertamina adalah BUMN yang 100 persen sahamnya dimiliki negara, selain itu pengguna LPG itu masyarakat luas yang bisa berdampak inflasi sehingga kami perlu informasikan dan konsultasi dengan pemerintah," ujarnya. Hanung juga mengatakan bahwasanya sepanjang tahun ini Pertamina diperkirakan bakal merugi hingga Rp 6,1 triliun. Nilai tersebut diperoleh dari prognosa LPG 12 kg yang akan disalurkan hingga akhir tahun sebanyak 907 ribu metrik ton.
Pertamina baru bisa merealisasikan penyesuaian harga LPG 12 kg pada September ini. Sebab, pada Juli lalu ada momen puasa, Lebaran, dan pemilihan presiden. Hanung mengatakan "Kami baru bisa mengeksekusi September ini dan hanya mengurangi kerugian Rp 425 miliar," ujarnya
dan Hanung mengatakan pada tahun depan, kenaikan LPG 12 kg rencananya akan dilakukan pada 1 Januari 2015, 1 Juli 2015, dan 1 Januari 2016. Rencananya kenaikan dipatok sebesar Rp 1.500 per kg.
Namun tetap saja belum ada yang pasti. Sebagai Badan Usaha Milik Negara, (BUMN),Pertamina harus melaporkan dulu kepada pemerintah. "Pertamina adalah BUMN yang 100 persen sahamnya dimiliki negara, selain itu pengguna LPG itu masyarakat luas yang bisa berdampak inflasi sehingga kami perlu informasikan dan konsultasi dengan pemerintah," ujarnya. Hanung juga mengatakan bahwasanya sepanjang tahun ini Pertamina diperkirakan bakal merugi hingga Rp 6,1 triliun. Nilai tersebut diperoleh dari prognosa LPG 12 kg yang akan disalurkan hingga akhir tahun sebanyak 907 ribu metrik ton.
Pertamina baru bisa merealisasikan penyesuaian harga LPG 12 kg pada September ini. Sebab, pada Juli lalu ada momen puasa, Lebaran, dan pemilihan presiden. Hanung mengatakan "Kami baru bisa mengeksekusi September ini dan hanya mengurangi kerugian Rp 425 miliar," ujarnya
Pertamina hari ini telah
menaikkan harga LPG 12 kg sebesar Rp 1.500 per kg. Dengan kenaikan ini, harga
jual rata-rata LPG 12 kg dari Pertamina menjadi Rp 7.569 per kg dari sebelumnya
Rp 6.069 per kg. Dengan ditambahkan dengan komponen biaya lain, seperti transportasi,
filling fee, margin agen, dan PPN, maka harga jual di agen
menjadi Rp 9.519 per kg atau Rp 114.300 per tabung
Kenaikan harga tersebut cukup
signifikan dari sebelumnya Rp 92.800 per tabung. Namun, harga sebesar Rp
114.300 per tabung masih akan mengalami kenaikan sekitar Rp 3 ribu-5 ribu per
tabung ketika sampai di tingkat warung. "Saya sampaikan harga di tingkat
warung akan lebih mahal Rp 3-5 ribu per tabung," ujar Hanung. Dan ucap
Dahlah "Saya ini kan bapaknya Pertamina, Pertamina harus mengusulkan
kenaikan harga, disetujui atau tidaknya, Pertaminan sudah terbebas dari kesalahan,"
di gedung Kemenko Perekonomian Jakarta,
Selasa 5 Maret 2013.
Menurut Dahlan, Pertamina mengalami kerugian besar dalam menjual LPG 12 Kg. Kalau pemerintah membiarkan maka akan menjadi kesalahan Pertamina.
dan ujarnya "Pertamina itu ruginya kira-kira Rp5 triliun tapi secara keseluruhan labanya Rp25 triliun. Dan BPK akan menyalahkan Pertamina kalau membiarkan dirinya merugi, makanya kita usulkan,".Akan tetapi, Dahlan tidak berani mengatakan setuju atau tidaknya untuk menaikan harga LPG 12 Kg. "Saya bukan orang yang memberikan restu atau bukan, usulan kenaikan ini nantinya disetujui atau tidaknya juga tidak apa-apa," ucapnya. PT Pertamina mengusulkan untuk menaikkan harga gas LPG non subsidi 12 kilo gram (kg) menjadi Rp95.600 per tabung atau naik Rp25.400. Sebab Pertamina harus nombok Rp5.152 per kg dalam bisnis elpji non subsidi 12 kilo gram (kg). Inilah berita yang saya dapatkan dari internet tentang kenaikan harga LPG 12 kg. words : 527.
Menurut Dahlan, Pertamina mengalami kerugian besar dalam menjual LPG 12 Kg. Kalau pemerintah membiarkan maka akan menjadi kesalahan Pertamina.
dan ujarnya "Pertamina itu ruginya kira-kira Rp5 triliun tapi secara keseluruhan labanya Rp25 triliun. Dan BPK akan menyalahkan Pertamina kalau membiarkan dirinya merugi, makanya kita usulkan,".Akan tetapi, Dahlan tidak berani mengatakan setuju atau tidaknya untuk menaikan harga LPG 12 Kg. "Saya bukan orang yang memberikan restu atau bukan, usulan kenaikan ini nantinya disetujui atau tidaknya juga tidak apa-apa," ucapnya. PT Pertamina mengusulkan untuk menaikkan harga gas LPG non subsidi 12 kilo gram (kg) menjadi Rp95.600 per tabung atau naik Rp25.400. Sebab Pertamina harus nombok Rp5.152 per kg dalam bisnis elpji non subsidi 12 kilo gram (kg). Inilah berita yang saya dapatkan dari internet tentang kenaikan harga LPG 12 kg. words : 527.
By:
Imron Agung Khoirudin
0 komentar:
Post a Comment