Leader
|
Manager
|
Berinovasi
·
Mengembangkan
·
Melakukan
hal-hal yang benar
·
Sukarela
·
Inspirasi
·
Apa dan
kenapa
·
Visi
·
Menyatukan
·
Menciptakan
·
Menentang
status quo
·
Timeless
·
Menyatukan
Masa depan
Jangka panjang
Penetapan dari bawah
Fokus SDM
Kepercayaan
Buka telinga
Pengaruh luas
Disegani
Memberdayakan
Ide dan didampingi
Otak kanan kiri
Inisiatif
Peluang kerja
Alternnatif
Memperhitungkan resiko
Strategi dan ambisi
Efektifitas
|
Mengelola
·
Memelihara
·
Melakukan
dengan benar
·
Tidak ada
pilihan
·
Motivasi
·
Bagaiman
dan kapan
·
Rencana
·
Membagi
tugas
·
Meniru
·
Menerima
status quo
·
Timely
·
Membagi
tugas
Hasil /target
Jangka pendek
Penetapan dari atas
Focus , struktur dan system
Kontrol
Tutup telinga
Pengaruh terbatas
Ditakuti
Menuntut
Fakta , angka , dan bukti
Otak kiri
Bimbingan dan dorongan
Mempekerjakan
Sasaran
Peraturan dan disiplin
Taktik dan action
Efesiensi
|
Monday, November 17, 2014
Posted by imron agung
On 6:25:00 PM
Categories:
Wednesday, October 1, 2014
Posted by imron agung
On 9:27:00 PM
Ada beberapa jenis-jenis keputusan yang sering dilakukan oleh seorang Wirausaha.
Jenis-jenis keputusan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Keputusan Untuk Menyelesaikan Masalah (Problem Solving Decision)
Pengambilan keputusan ini bertujuan untuk menyelesaikan masalah yang terjadiContohnya : Ketika terjadi tagihan konsumen yang tidak terbayarkan, keputusan harus
segera diambil untuk menyelesaikan masalah tersebut.
2. Keputusan Berdasarkan Intuisi (Intuitive Decision)
Keputusan ini diambil berdasarkan perasaan atau intuisi seseorang, biasanya dipengaruioleh pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki.
3. Keputusan Untuk Mengatasi Konflik (Conflict Decision)
Keputusan ini diambil dengan tujaun agar konflik yang timbul tidak berujung padapertikaian dan tidak menimbulkan dampak negatif bagi usaha tim Anda.
4. Keputusan Yang Diambil Berdasarkan Alasan Yang Strategis (Strategic Decision)
Keputusan ini diambil dengan tujuan agar suatu usaha bisa menyelesaikan danmengatasi konflik yang timbul kapanpun.
5. Keputusan Kreatif (Creative Decision)
Apabila suatu masalah sering terjadi baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalamkegiatan bisnis, perlu diambil sebuah keputusan yang bersifat tuntas, kreatif dan inovatif
sehingga permasalahan tersebut tidak terjadi lagi.
6. Tidak Ada Keputusan Atau Keputusan Diam (Silent Decision)
Dengan tidak mengambil langkah atau tindakan dan justru memilig diam sebenarnyaAnda sudah mengambil keputusan dan jenis keputusan ini disebut keputusan diam.
Biasanya keputusan ini di ambil karna dilatarbelakangi oleh :
a. Menunggu apa yang akan terjadi.
b. Melihat reaksinya.
c. Tidak mau mengikuti arus atau emosi yang muncul.
d. Membiarkan itu terjadi.
Categories:
Tuesday, September 30, 2014
Posted by imron agung
On 7:10:00 PM
Inilah berita yang saya tngkap dari beberapa sumber berita yang saya dapatkan dari internet. PT Pertamina (Persero) masih akan menyesuaikan harga gas tabung 12 kilogram hingga 2016. Alasannya, mereka harus memangkas kerugian yang ditanggung selama ini akibat menjual LPG di bawah harga keekonomian.
Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budaya berkata kepada wartawan "Sesuai roadmap yang kami ajukan
kepada pemerintah, kenaikan rencananya akan dilakukan setiap 6 bulan pada 1
Januari dan 1 Juli," bertempat di gedung pertamina, 10 September 2014.
dan Hanung mengatakan pada tahun depan, kenaikan LPG 12 kg rencananya akan dilakukan pada 1 Januari 2015, 1 Juli 2015, dan 1 Januari 2016. Rencananya kenaikan dipatok sebesar Rp 1.500 per kg.
Namun tetap saja belum ada yang pasti. Sebagai Badan Usaha Milik Negara, (BUMN),Pertamina harus melaporkan dulu kepada pemerintah. "Pertamina adalah BUMN yang 100 persen sahamnya dimiliki negara, selain itu pengguna LPG itu masyarakat luas yang bisa berdampak inflasi sehingga kami perlu informasikan dan konsultasi dengan pemerintah," ujarnya. Hanung juga mengatakan bahwasanya sepanjang tahun ini Pertamina diperkirakan bakal merugi hingga Rp 6,1 triliun. Nilai tersebut diperoleh dari prognosa LPG 12 kg yang akan disalurkan hingga akhir tahun sebanyak 907 ribu metrik ton.
Pertamina baru bisa merealisasikan penyesuaian harga LPG 12 kg pada September ini. Sebab, pada Juli lalu ada momen puasa, Lebaran, dan pemilihan presiden. Hanung mengatakan "Kami baru bisa mengeksekusi September ini dan hanya mengurangi kerugian Rp 425 miliar," ujarnya
dan Hanung mengatakan pada tahun depan, kenaikan LPG 12 kg rencananya akan dilakukan pada 1 Januari 2015, 1 Juli 2015, dan 1 Januari 2016. Rencananya kenaikan dipatok sebesar Rp 1.500 per kg.
Namun tetap saja belum ada yang pasti. Sebagai Badan Usaha Milik Negara, (BUMN),Pertamina harus melaporkan dulu kepada pemerintah. "Pertamina adalah BUMN yang 100 persen sahamnya dimiliki negara, selain itu pengguna LPG itu masyarakat luas yang bisa berdampak inflasi sehingga kami perlu informasikan dan konsultasi dengan pemerintah," ujarnya. Hanung juga mengatakan bahwasanya sepanjang tahun ini Pertamina diperkirakan bakal merugi hingga Rp 6,1 triliun. Nilai tersebut diperoleh dari prognosa LPG 12 kg yang akan disalurkan hingga akhir tahun sebanyak 907 ribu metrik ton.
Pertamina baru bisa merealisasikan penyesuaian harga LPG 12 kg pada September ini. Sebab, pada Juli lalu ada momen puasa, Lebaran, dan pemilihan presiden. Hanung mengatakan "Kami baru bisa mengeksekusi September ini dan hanya mengurangi kerugian Rp 425 miliar," ujarnya
Pertamina hari ini telah
menaikkan harga LPG 12 kg sebesar Rp 1.500 per kg. Dengan kenaikan ini, harga
jual rata-rata LPG 12 kg dari Pertamina menjadi Rp 7.569 per kg dari sebelumnya
Rp 6.069 per kg. Dengan ditambahkan dengan komponen biaya lain, seperti transportasi,
filling fee, margin agen, dan PPN, maka harga jual di agen
menjadi Rp 9.519 per kg atau Rp 114.300 per tabung
Kenaikan harga tersebut cukup
signifikan dari sebelumnya Rp 92.800 per tabung. Namun, harga sebesar Rp
114.300 per tabung masih akan mengalami kenaikan sekitar Rp 3 ribu-5 ribu per
tabung ketika sampai di tingkat warung. "Saya sampaikan harga di tingkat
warung akan lebih mahal Rp 3-5 ribu per tabung," ujar Hanung. Dan ucap
Dahlah "Saya ini kan bapaknya Pertamina, Pertamina harus mengusulkan
kenaikan harga, disetujui atau tidaknya, Pertaminan sudah terbebas dari kesalahan,"
di gedung Kemenko Perekonomian Jakarta,
Selasa 5 Maret 2013.
Menurut Dahlan, Pertamina mengalami kerugian besar dalam menjual LPG 12 Kg. Kalau pemerintah membiarkan maka akan menjadi kesalahan Pertamina.
dan ujarnya "Pertamina itu ruginya kira-kira Rp5 triliun tapi secara keseluruhan labanya Rp25 triliun. Dan BPK akan menyalahkan Pertamina kalau membiarkan dirinya merugi, makanya kita usulkan,".Akan tetapi, Dahlan tidak berani mengatakan setuju atau tidaknya untuk menaikan harga LPG 12 Kg. "Saya bukan orang yang memberikan restu atau bukan, usulan kenaikan ini nantinya disetujui atau tidaknya juga tidak apa-apa," ucapnya. PT Pertamina mengusulkan untuk menaikkan harga gas LPG non subsidi 12 kilo gram (kg) menjadi Rp95.600 per tabung atau naik Rp25.400. Sebab Pertamina harus nombok Rp5.152 per kg dalam bisnis elpji non subsidi 12 kilo gram (kg). Inilah berita yang saya dapatkan dari internet tentang kenaikan harga LPG 12 kg. words : 527.
Menurut Dahlan, Pertamina mengalami kerugian besar dalam menjual LPG 12 Kg. Kalau pemerintah membiarkan maka akan menjadi kesalahan Pertamina.
dan ujarnya "Pertamina itu ruginya kira-kira Rp5 triliun tapi secara keseluruhan labanya Rp25 triliun. Dan BPK akan menyalahkan Pertamina kalau membiarkan dirinya merugi, makanya kita usulkan,".Akan tetapi, Dahlan tidak berani mengatakan setuju atau tidaknya untuk menaikan harga LPG 12 Kg. "Saya bukan orang yang memberikan restu atau bukan, usulan kenaikan ini nantinya disetujui atau tidaknya juga tidak apa-apa," ucapnya. PT Pertamina mengusulkan untuk menaikkan harga gas LPG non subsidi 12 kilo gram (kg) menjadi Rp95.600 per tabung atau naik Rp25.400. Sebab Pertamina harus nombok Rp5.152 per kg dalam bisnis elpji non subsidi 12 kilo gram (kg). Inilah berita yang saya dapatkan dari internet tentang kenaikan harga LPG 12 kg. words : 527.
By:
Imron Agung Khoirudin
Categories:
Monday, September 29, 2014
Posted by imron agung
On 11:17:00 PM
DI TENGAH tengah hiruk-pikuk perpolitikan khususnya di Indonesia seperti sekarang ini, para penguasa bukan lagi menampilkan wajah agama di atas tahta kekuasaannya sehingga yang terjadi bangsa ini dibawa pada titik gelap persoalan kebangsaan yang tidak berujung pangkal.
Bahkan pergantian kepemimpinanpun tidak memberikan tawaran yang lebih menarik ditimbang persediaan kita untuk menanti datangnya keajaiban kecil, sehingga bangsa ini mampu bangkit dari keterpurukannya.
Sebab bangsa ini telah mengalami krisis kepercayaan yang begitu kompleks pada seluruh aspek dan ranah kehidupan yang ada. Itulah fakta dari sebuah sejarah yang meninggalkan jejak luka dan trauma yang mendalam.
Mungkin kita telalu lama dijajah atau belum siap menghadapi pertarurang maha dasyat dunia global (yang boleh jadi sangat kejam) seperti sekarang ini.
Ketika seorang pemilik koran besar seperti Dahlan Islam diangkat menjadi Menteri BUMN, tiba-tiba banyak orang terkaget-kaget karena sang menteri bisa naik-turut kereta murah (KRL) dan blusukan naik ojeg.
Masyarakat, pejabat, protokoler, rupanya tidak biasa dengan sidak mendadak gaya sang menteri yang sederhana dan mengejutkan seperti itu. Mengapa demikian? Bukankah Dahlan Islam seorang wartawan yang memang dari “sana nya” sudah terbiasa dengan kegiatan tanpa protokoler?
Mungkin, jawaban sementara bisa ditebak. Karena kita dan para pejabat menempatkan jabatan itu adalah anugrah yang layak diperebutkan. Sehingga menjadi sesuatu yang prestise (istimewa). Boleh jadi karena kelamaan menjadi miskin, saat berkuasa para pejabat selalu minta dilayani, bukan melayani.
Pada saat yang sama, peran-peran agama dikerdilkan dalam konteks kekuasaan, maka, ketika seseorang berkuasa, ia sering silap. Saat berkuasa ia bukan lagi memakmurkan dan mengayomi masyarakat, tapi yang terjadi malah sebaliknya. Sering menindas dan minta dilayani.
Jika demikian, implikasi selanjutnya adalah rusaknya tatanan suatu bangsa dan hancurnya budaya-budaya etis yang telah tertata rapi.
Dari sini, kita perlu melihat kembali keberhasilan seorang keberhasilan pemimpin besar, Rasulullah Muhammad Salallahu Alaihi Wassallam dalam mengatur tatanan masyarakat.
Tidak sedikit kita dapatkan sejarah yang menegaskan bahwa ketika dalam peperangan yang disitu ada resiko besar, mulai dari resiko luka sampai resiko kematiaan, Nabi Sallallahu Aalaihi Wassalam malah tampil pada barisan paling depan, tapi begitu menyangkut pembagian harta ghanimah (harta rampasan peraang), Nabi malah berada pada barisan paling belakang.
Rasulullah, dikenal sebagai seorang pemimpin yang sederhana dan suka membantu umatnya dengan tangannya sendiri secara langsung.
Dari Ibnu Abid-Dunia pernah mengabarkan, Rasulullah adalah sosok pemimpin yang selalu membantu orang dengan tangannya sendiri. Beliau menambal bajunya pun dengan tangannya sendiri. Beliau bahkan tidak pernah makan siang dan malam secara teratur selama tiga hari berturut-turut, sehingga beliau kembali ke rahmatullah.
Tarmidzi memberitakan dari Ibnu Abbas ra. Katanya: “Rasulullah Salallahu Alaihi Wassalam sering tidur malam demi malam sedang keluarganya berbalik-balik di atas tempat tidur karena kelaparan, karena tidak makan malam. Dan makanan mereka biasanya dari roti syair yang kasar. Bukhari pula meriwayatkan dari Abu Hurairah ra. katanya: Pernah Rasulullah mendatangi suatu kaum yang sedang makan daging bakar, mereka mengajak beliau makan sama, tetapi beliau menolak dan tidak makan. Dan Abu Hurairah ra. berkata: Rasulullah SAW meninggal dunia, dan beliau belum pernah kenyang dari roti syair yang kasar keras itu.” (At-Targhib Wat-Tarhib, 5:148 dan 151)
Inilah Rasulullah Sang Pemimpin sungguhan yang semua perilakunya layak menjadi teladan. Beliau selalu menempatkan kepentingan orang lain di atas kepentingan diri dan keluarganya. Pola hidupnya sederhana meskipun beliau bisa memilih hidup kaya bila beliau mau.
Maka tidak salah jika Beliau berwibawa bukan karena menggunakan kekuasaan, kekerasan atau kekayaan. Beliau tidak perlu ngasih makanan dan pakaian gratis kepada umat. Beliau berwibawa karena dicintai oleh umatnya. Sekali lagi dia dicintai selain karena akhlaknya yang mulia juga karena Beliau telah menjadikan agama sebagai asas dan worldview bagi setiap perilakunya.
Karena itulah, Will Durant dalam “The Story of Cifilization” ketika mengomentari keberhasilan kepemimpinan Nabi Muhammad Salallahu Alaihi Wassalam mengatakan, “Dia berhasil lebih sempurna dari pembaharu manapun, belum pernah ada orang yang begitu berhasil mewujudkan mimpi-mimpinya seperti Dia. Dia datang seperti sepercik sinar dari langit, jatuh ke padang pasir yang tandus, kemudian meledakkan butir-butir debu menjadi mesin yang membakar angkasa sejak Delhi hingga Granada.”
Napoleon Bonaparte juga pernah menulis, “I prise god and have references for the holy prophet Muhammad and the holy Qur’an.” (saya menyembah Tuhan, tapi juga memuji Muhammad dan al-Qur’an).
Sementara Micheal Hart menulis, “A striking example of this my rangkin Muhammad higher than jesus, in large part because of my believe that Muhammad had a much greater personal influence on the formulation of the christian religion.” (sebuah contoh yang sangat tegas adalah urutan Muhammad lebih tinggi dari yesus, terutama disebabkan oleh pengaruhnya yang luar biasa pada perumusan agama yang dianut orang Islam melebihi perumusan Yesus terhadap agama Kristen).
Dari beberapa pernyataan di atas, setidaknya dapat diambil benang merah bahwa keberhasilan Nabi Muhammad sebagai pemimpin, baik spiritual maupun negara, tidak hanya membuat bangga para pengikutnya melainkan juga dapat menggetarkan jiwa dan memukau hati manusia seantero alam.
Lalu faktor apa yang menyebabkan kepemimpinan beliau begitu unik dan mampu menggetarkan jiwa banyak manusia baik kawan maupun lawan?
Agama Sebagai Panglima
Dahulu, banyak orang ramai-ramai terjun ke dunia politik dan kekuasaan karena panggilan jiwa untuk bisa ber-fastabikul khairat (berlomba-lomba berbuat baik) menyelamatkan negara dan mengangkat derajat rakyatnya.
Tetapi saat ini, orang berpolitik, ingin jadi anggota dewan di parlemen, semata-mata ingin cepat kaya. Ambisi yang sangat menonjol hanya untuk mengejar kekuasaan, tanpa harus memiliki visi apapun. Karena cita-cita mereka bukan hendak mengatur kehidupan ini, tetapi semata untuk mengumpulkan kekayaan, karena itu eskalasi korupsi dalam tatanan politik baru itu sangat tinggi.
Fakta cukup jelas, ketika Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan rekening gendut para PNS muda (berusia sekitar 28 tahun dengan jumlah kekayaan lebih dari Rp 100 miliar). Belum lagi korupsi kakap lain di Negeri ini.
Apa yang membedakan cara Muhammad Salallahu Alaihi Wassalam memimpin umatnya dan mengelola negara dengan para pemimpin-pemimnpin jaman ini?
Jawabannya, tidak lain disamping kepribadian beliau (Muhammad) yang agung dan sangat memukau juga karena beliau menjadikan agama (Islam) sebagai panglima dari kekuasaan. Sementara pemimpin abad ini, selalu menjadikan politik sebagai panglima.
Muhammad senangtiasa menjadikan pesan dan nilai agama sebagai dasar, sumber, prinsip dan acuan di dalam menyelenggarakan tata kehidupan dalam bermasyarakat dan bernegara, sementara kita justru ingin menjauhkannya.
Yang mengerikan, pola semacam ini bahnya terjadi pada pemimpin-pemimpin baru yang justru berlatar belakang santri. Mereka yang dulu rajin “mengaji” ketika di kampus, justu lupa ilmunya ketika berkuasa.
Agama tidaklah semata-mata cakupan akidah, bukan pula semata-mata ibadah ritual, akan tetapi agama sebagai asas atau pandangan hidup (worlview), dan menolak agama adalah suatu kebiadaban.
Thomas Wall mengatakan bahwa kepercayaan pada Tuhan adalah inti dari semua worldview. Artinya kalau seorang penguasa itu benar-benar percaya pada Tuhan bahwa dibalik kekuasaannya ada amanah, ia pasti yakin bahwa baik-buruk, salah-benar serta kekuasaan berasal dari Tuhan. Inilah worlview.
Karena sikap dan perbuatannya itu, para Sahabat Nabi telah menjadikan Rasulullah lebih dicintainya dibandingkan dengan ayah, ibu, anak, istri bahkan diri mereka sekalipun.
Belum pernah ditemukan dalam satu sejarah peradaban dunia manapun, seorang pemimpin yang dicintai oleh rakyatnya melebihi kecintaan para Sahabat terhadap Rasulullah.
Para Sahabat telah menjadikannya sebagai pemimpin, guru dan panglima serta teladan dalam kehidupan mereka. Mereka rela mengorbankan jiwa dan raga untuk Rasulullah, mereka rela menjadikan dirinya sebagai tameng untuk membela Rasulullah, mereka juga menghibahkan seluruh tenaga dan harta bendanya demi perjuangan yang dilakukan oleh Baginda Muhammad. Itulah dampak dan hasil seorang pemimpin yang menjadikan Islam sebagai pandangan hidup (worldview)-nya. Wallahu a’lam.
Categories:
Subscribe to:
Posts (Atom)