Prolog
Kota ponorogo terkenal dengan istilah kota reog. Bukan hanya
sebatas itu yang membuat terkenal keindahaan alam pun bisa mengikut sertakaan,
sawah membentang laksana hamparan
samudra luas, kedamaian membuat ketenangan qalbu,. tak luput dari pandanganku,
bangunan berdiri di hamparaan sawah seperti benteng di gurun sahara. Bukan hanya ambo, abak, bundo,
bahkan waang pasti akan batanyo ? gedung apa nan elok disana..!
Gedung yang indah, arsitekturnya mencerminkan kultur islam,
suasananya damai dan tenang. Sangat cocok dijadikan ladang peribadatan serta
menuntut ilmu guna menjalankan kewajiban dari sang maha kuasa. Masjid sebagai
titik pusat yang menjiwainya. Tak bosan ku mendengarkan kebisingan suara
lantunan ayat suci, ingin ku bermerdu suara juga, bertafakur bertadabur.
Barsama para kawan muslim lainya. Itulah unida ( universitas Darussalam gontor)
yang bersistem asrama dimana didalamnya terdapat keharmonisan antara duru dan
murid. Serta pengantar komunikasi dengan kemodernaan zaman yaitu Bahasa arab
dan Bahasa inggris.
Unida (universitas Darussalam gontor) mempunyai visi yaitu menjadi
universitas ungulan yang mengintegritaskan sains, teknologi, dan ilmu-ilmu
kemanusiaan dengan ilmu-ilmu keislaman dan tetap mengikuti perkembangan zaman pada
tahun 2030. Unida merupakan cita dari tiga ulama pendiri pondok modern gontor.
Yaitu KH. Ahamd sahal, KH. Zainudin fannani, KH. Imam zarkasyi. Sejarah unida
berawal dari fase perjuangan dan pengorbanan jiwa, pikiran, serta tenaga.
Sebelumya bernama isid (institute studi islam darusalam) yang di dirikan pada
tahun 1994, dan sebelumya lagi bernama ipd (institut pendidikan islam ) yang
didirikan pada tahun 1963.
Layaknya universitas lain pada umumnya yang memiliki 3 dharma
universitas, akademik, analisa/penelitisn, pengabdian terhadap masyarakat.
Alumninya banyak melakukan pergerakan lantaran menangumkan nama sang penguasa
li,ilia kalimatillah.. di sini pula tingalah dua sahabat yang menuntu ilmu di perguruaan tinggi
darusallam amstal yang berasal dari minang( sumatra barat/ padang) dan juga
faqih yang berasal dari bekasi. Mereka berdua adalah anak yang berprestasi dari
awal memasuki pembelajaran hingga di semester 2. Mereka selalu bersaing di
dalam belajar, kebaikan dan lai-lain. Hingga di suatu hari terjadi masalah diantara mereka berdua.
cerita
2 orang itu duduk berdekatan di gazebo, lalu amstal membuka
pembicaraan.
Amstal : kamu di pangil baak..
Faqih : ohh…..
Amstal : ada apa, ayo kawan
bicaralah..jangan di pendam bila ada masalah. Siapa tau ambo bisa membantu apa
yang ambo bisa lakukan.
Faqih : ah sudah lah….
Faqih pun meningalkan amstal dalam sepi, di gelap malam nansunyi ia
sendiri tanpa kawan menemani. Rembulan pun engan menyertai kehadiranya. Tak ada
yang mau berkawan, di malam itu
(waktu menunjukan pukul 04.00 pagi) jam alarm pun berbunyi. Bukan
hanya satu melainkan hampir setiap orang memasang jam alarm pada handphonnya.
Tetapi tak seorang pun terbangun dari lelap tidurnya. Mereka telah tengelam di
dasar lautan mimpi, semakin dalam dalam dan dalam. Di kejauhan pingir ruang
penyadar Nampak seorang berjubah putih melesat dengan cepat. Gerakanya sangat
gesit, seakan di kejar oleh waktu. Ternyata amstal yang sedang berlari tak
tahan daya menahan diri untuk buang air kecil. Usai ke kamar mandi, amstal pun
berwudhu dilanjutkan dengan dua rakaat sholat shunah. Amstal pun berdoa,
memohon kepada tuhanya. Suasana pun berubah sepertu alam mengamini doanya, taka
da angin yang berhembus, seperti waktu berhenti begitu saja, tenang dan damai.
Air mata menetes, yang didalamnya mengandung makna kerindhuaan hamba terhadap
rabnya, memohon perlindungan atas kelemahan dirinya karna ia tahu yang zat yang
maha kuat hanyalah allah swt, begitu pula dengan rizki yang ia minta, karna ia
tahu zat yang maha kaya hanyalah allah swt, tak lupa memohon ampun atas dosa
dosanya, karna ia tahu yang maha pengampun hanyalah allah swt.
Fajar pun merayu rembulan yang membuatnya pergi tersipu malu.embun
membasahi dedaunan dan kabut ikut membuat keramaian. Mahasiswa pun belaulu lalang
di tengah ramainya kabut, melakukan aktivitas yang biasa mereka lakukan untuk
mempersiapkan diri masuk kelas.
Dosen : selamat pagi
anak-anak…!
Yang di pangil namanya silah kan
mengnangkat tangan..
Rahmat…bayu….fian….asidiq…aqil….faqih…nasyit..bimas….dodo…amstal..
Amstal…amstal..mana amstal. Siapa dari
kalian yang tahu amstal dimana..?
Rodziyan : kaya biasa kali pak…
Dosen : kaya biasa
gimana…
Kalo ngomong yang jelas donk.
Rodziyan ; amstal kan males masuk kelas pak…
Faqih : kalo ngomong tuh
dijaga , asal ngomong aja. Mana buktinya amstal males masuk kelas.buktinya IPKnya jauh lebih
besar dari pada ente…
Kalo
begitu biar saya saja pak yang mencari amstal..
Dosen : yaudah segera
kembali bila bertemu. Beritahu dia segera lekas pergi ke kelas karna sebentar lagi
jam kelas saya akan usai.
Faqih : iya pak.
(di mushola)
Faqih : oala…sal-sal
malah tidur di mushola, belum ganti pakaian lagi.
Sal-sal bangun, ayo ganti
baju, buruan trus masuk kelas, dosen sudah menungu dari tadi..
Amstal : astahfirullah aladzim saya tertidur ...
Faqih ; yaudah , lebih
baik lekaslah kau berganti dasar minang…..!
Amstal : baik-baik…saya segera…..(gubrak)
Aduh kaki ku kesemutan….
Faqih : sal-sal.
Tepat di depan kelas amstal berdiri mamandangi bibir pintu, ia ragu
untuk membuka pintu itu. Ia membayangkan sesuatu yang alan terjadi, matanya
melotot, kaki gemetar.tiba tiba terdengar suara nan lantang bak raja hutan
mengaum siap menerjang. Gemetar badanya menjadi jadi. Keringat terkucur tak
tekendali. Seakan akan ia mandi dua kali pagi ini. Amstal pun dengan terpaksa
membuka pintu itu.ia terdiam kaku.
Dosen : baiklah kita akhiri pertemuan kita dan kita lanjutkan
pertemuan kita esok hari. Wassalamualaikum wr.wb. oh ya untuk tugas nya jangan
lupa. Silah kan kumpulkan kepada amstal.
Amstal kenapa
baru datang…. Kamu bertangung jawab atas tugas teman teman kamu..paham
Dan juga,
sehabis dzuhur saya tungu di kantor.
Amstal :ba…aa..aaik
pak..sehabis dzuhur saya akan datang.
( tepat setelah dzuhur)
amstal pun menuju kantor untuk menghadap dosen dan Amstal pun mendapat teguran
serta hukuman. Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Amstal di utus sebagai kerua
company visit bersama pasanganya satu orang lagi. Amstal selalu bertanya-tanya
siapa gerangan nan menjadi pasangan ku untuk membina kepanitiaan ini..?amstal
segera menuju perpustakaan untuk menungu pasanganya di sana. Setiba di
perpustakaan tak Nampak seorang pun. Tetapi di kejauhan seorang sedang membaca
buku terliha buram. Amstal pun menghampirinya. semakin dekat dekat dan dekat.
Ternyata orang tersebut adalah faqih.
Faqih : hi..sal ngapain
disini sendiriaan.
Amstal : ente sendiri ngapain
disini sendiriaan.
Faqih : eh ditanya bales
nanya..jawab dulu atuh…
Amstal : saya diruhuh dosen
kesini , menunggu pasangan saya ….
Faqih : yaudah, berarti
saya pasangan kamu. Saya di suruh menunggu kamu di sini.
Amstal ; oalah..ambo kira
siapa..ternyata waang…..
Faqih : kalo gitu untuk acara
didepan kita. Kita harus mempersiapkan untuk pembukaan acara company
visit..bagai mana.
Amstal : setuju qih.
Siang itu juga faqih dan amstal pun pergi menuju pasar untuk
membeli perlengkapan serta membeli sesuatu untuk kelancaran acara pembukaan
company visit. Amstal dan faqih berangkat menuju pasar dengan bersepeda motor
tua. Jaraknya sekitar 30 menit, dikarenakan kendaraan yang mereka gunakan,
mereka akan menempuh waktu sekitar 60 menit.mereka berdua sangat menikmati
hembusan angin perjalanan, pemandangan sawah yang luas seperti lautan hijau. suara
yang merdu yang timbul dari rantai-rantai tua dan hampir kering. Guncangan-gunjangan
akiban jalan yang terjal mereka nikmati. Serta sura telakson yang indah laksana
beo bernyanyi.
Mereka juga melihat anak-anak di pingir jalan mangankat
tangan mereka dan membuka jari jempol. Di hadapan lalu-lalang kendaraan. Sama
seperti yang mereka dulu lakukan, di kala usia masih di bilang anak –anak.
Itulah dunia anak-anka serba bermain, di rumah main, di sekolah main,
dimana-mana main. Setiba di pasar mereka segera membeli hal-hal yang di
butuhkan untuk acara pembukaan company visit.seperti buah-buahan, dan seelah
itu segera mereka kembali menuju kampus meeka. Dikarenakan senja segera tiba.
Acara pun berjalan lancar sesuai rencana. Setela pembukaan company
visit faqih dan amstal.Segera membereskan semua ke tempat asal muasal, mulai dari meja, sofa,
sound dan lain sebagainya. Tampak berat namum ringan karna dipikul tak sendiri melainkan
bersama-sama. Bersama-sama semua Nampak ringan dan mudah. Tetapi kondisi tubuh tak bisa di
bohongi, mereka tertidur lelap karna letih. Dengan seragam
yang belom terganti. Amstal tidur di atas pangung. Dan faqi tidur diatas anak
tangga.
Mimpi pun membawa mereka pergi jauh dan semakin jauh. Keesokan
harinya setelah melakukan sholat subuh
berjamaah ada yang melanjutkan tidur dan sedikit yang membaca al quraan di karenakaan
sangat lelah.
Amstal : wah sudah pagi . bagai mana
sisanya kita kerjakan selasai sarapan pagi.
Anak-anak : setuju tuh sal. Laper banget nih.
Amstal pun
menuju asrama dan ia melihat selembar kertas menempel di depan lemarinya.
Selembar surat itu berisi.
“wahai hati tolong ajari aku cara bersyukur.
Wahai hati tolong ajari aku cara berkata jujur.
Aku malu pada matahari dan rembulan yang selalu mamandang ku iri.
Aku malu pada matahari yang kian sepi dan rembulan dengan keagungan
nan sunyi
Di kala semua pergi
Aku bahagia akan derita engkau beri di kala bersama mereka.
Kini aku sendiri dalam sepi”.
Amstal pun heran dengan isi puisi tersebut. Yang tak jelas asal
penciptanya. Ia tak hiraukan tetapi puisi tersebut ia simpan di bawah lepitan
bajunya. Seusai makan anak-anak (mahasiswa) pun berkumpul untuk merapihkan area
yang belum tuntas di rapihkan. Amstal pun merasa rishi dan rasa ada yang
menjangal .ternyata faqih tak terlihat batang hidungnya dari tadi. Seusai sarapan para mahasiswa pun berkumpul
kembali, untuk merapihkan sisa pekerjaan mereka. Setelah pekerjaan tuntas
amstal pun bertanya kepada siapa saja tentang keberadaan faqih, tapi jawaban
tetaplah nihil. Tidak ada yang tahu tentang keberadaan faqih.
Sehari dua hari ia biasa saja tetapi setelah
satu minggu berlalu ia menjadi ressah atas kehilangan faqih yang tidak di
ketahui seorang pun, seperti kejadian kejadian penculikan. Ia semakin bingung
kemana faqih yah..? kok hilang begitu saja. Kaya hantu aja. Hari demi hari
amsatl pun berharap mendapatkan kabar dari keberadaan faqih yang hilan begitu
saja, mau dari seseorang atau ilham, yang penting ia tahu keberadaan sahabatnya
itu. Hal yang bodoh dilakukan amstal
yaitu ia tidak menanyakanya kepada dosen yang pasti tahu ia berada dimana, tapi
sayangnya ia tidak bertanya.
Hal itu menjadi beban pikiran baginya yang
membuat kehidupanya berubah, mulai dari akademik, kinerja kerjanya menurun
derastis. Semua temanya selalu bertanya, apa begitu pentingkah nilai keberadaan
seorang sahabat...?padahal melupakanya jauh lebih mudah dari pada harus selalu
memikirkanya..?tak jarang amstal murung di dalam sepi diam terpana kesedihan
dan ke galauan, memandangi awan putih seakan akan meminta jawaban atas
kekhawatiranya. Mukanya kusut tak terawat, sangat jarang pemuda rapih ini kini
menjadi seperti ini. Berputar haluan 180 derajat. Teman temanya heran bukan
kepalang.
Sepulang kuliah hanya ada satu tujuan yaitu
merebahkan diri dalam sepi menuju mimpi-mimpi pagi pun berusaha menghibur
amstal dangan panorama keindahaan namun sia sia, senja dan matahari bekerja
sama namun percuma tak membuah hasil, begitu pula malam dan rembulan yang
hasilnya tak berubah pula. Seisi alam pun ikut serta nampak tak ada perubahaan,
burung, angin, serta waktu juga. Tiada hari ia lewati dengan merenung, tiba
tiba dari kejauhan nampak bapak tua dengan sepeda motor tua menghampirinya.
Pak tua
:maaf apa bila saudara berkenan bolekah saya bertanya..?
Amstal
: oh kenapa pak ....ada apa..?
Pak tua
: apakah benar saudaara amstal bertempat tinggal disini..!
Amstal
: oh kebetulan saya sendiri pak.
Pak tua
: oh kalo begitu, ini ada surat untuk saudara, dan saya sekalian mohon
pamit, terima kasih...
Amstal pun mendapat kan sepucuk sura dari
seseorang tanpa nama pengirim si depanya. Melainkan perangko australia dan
alamat australia. Semakin penasaran dan di bukalah surat itu perlahan-lahan,
dan ia pun membacanya.
“ kepada : amstal
Dari : faqih
Wahai
saudara ku apa kabar dikau di hari nan indah ini. Apalagi dikala mencium
semerbak bunga kasturi si sore hari dengan pemandangan senja di kala menepi
oleh manjaan rembulaan yang angun pilu. Lama tak berjumpa saudara ku. Andai ku
bisa terbang seperti awan putih, ingin aku bertemu mu detik ini juga, dikala
aku bisa bergerak bebas seperti angin ingin aku terbang bersama kau, melakukan
kegiatan yang membua hati riang. Namun sayang itu hanyalah angan.
Tetapi itu tak mengalahkan kerinduan ku begitu
besar padamu. Wahai saudaraku, jalanilah hidup apa adanya dengan tujuan yang
ada juga. Jangan kau jalani tanpa tujuan, takutnya kau tersesat tak tau arah
pulang. Akudan kau berbeda, orangnya berbeda, sifanya berbeda. Itulah manusia
Kini telah kutemukan jalan ku, sekarang
temuilah jalan mu. Soal diriku dulu. Orang tua ku pergi dahulu menghampiri
robnya , kini aku sebatang kara tanpa ayah, tanpa bunda, serta saudara pula.
Lengkaplah kesendirian ku. Lekas lah aku mengambil keputusan untuk pergi dari
perguruaan tinggi itu karena aku tak tahu lagi haru berbuat apa. Tanpa harta,
tanpa tempat tinggal. Tapi ku paksa diriku untuk merasakaan pahitnya kehidupan.
Ingat kiyai kita pernah berkata : jangan mendewakaan gontor, yang di maksud
adalah tida semua orang yang di gontor aka sukses. Semua itu tergantung orang
itu sendiri.
Maafkan lah sahabat mu ini yang tak memberi
kabar, karna aku tak mau menjadi beban bagai semua. Engkau, serta teman-teman
yang lainya. Insya allah kelak di akhir masa study akan ku sempatkan diriku
untuk menghampiri wisuda mu, dan ingi ku melihat enkau memakai medali yang bertuliskan
siswa teladan, seperti yang engkau impikan dulu. Ingat janji-janji kita dulu
saudaraku. Tepat setela kelulusan kita, sepuluh tahun setela itu kita akan
menjadi apa....ingat tahun 2026....!
Masalah saya bisa berada di australia itu
tidaklah penting, akan kuceritakaan kelak di tahun itu.
Sahabat mu.
FAQIH
Semangat amstal pun mengebu gebu, kobaran api yang tak
padam di siram lautan sekali pun.
(4 tahun kemudian)
Tiba di masa akhir study..parkiran di penuhi
oleh beranekaragaman merk mobil. Para wali murid berdatangan yang ingin
menyaksikan kelulusan buah hatinya. Pengumuman dimulai di bajakan dari yang
berprestasi, paling muda dan yang paling tua. Tibalah di penutupan dan pesan
pesan yang yang akan di sampaikan oleh mahasiswa teladan..semua menjadi hening.
Tanpa suara, dan yang terpangil adalah amstal..semua bertepuk tangan . dan
amstal pun memberi sambutan atau pesan kepada mahasisiwa lainya. Bahwa sanya
tidak memandang ke jeniusan seseorang melainkan dari kemauan, kerja keras, dan
kesunguh-sunguhaanya.
Sambutan tersebut menutup acara dan di akhiri
denga tepuk tangan yang meriah. Tibalah disaat untuk berfoto . tetapi amstal
merasa ada yang kurang, apa ya....tiba ada suara oi..amstal dari kejauhaan, dan
ternyata faqih datang. Amstal sanga senang atas kedatangan faqih..ayo kita foto
dulu ucap amstal....akhirnya amstal pun lulus khotimah dengan perjuanganya yang
ia lalui.
Epilog
setelah kelulusan amstal yang menempati
perdikat berprestasi diantara mahasiswa lainya. Membuat amstal untuk
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Begitu pula dengan faqih
yang menjadi wisudawaan satu tahun setelah amstal. Amstal melanjutkan kuliahnya
ke jepang. Dan faqih ke inggris. Beberapa tahun setelah itu dan bertepatan pada
tahun 2026 mereka berkumpul kembali dengan beberapa hal yang berbeda yaitu
keluarga, dan jabatan masing masing. Amstal menjabat sebagai CEO perusahaan di
daerah kalimantan. Dan faqih menjadi entrepreneur di daerah malaysia yang
membawa masakan tongseng ke sana, hingga laris berat dan memiliki empat cabang
yang berada di luar negri semua. Hal itu membuktikan akan kesuksesan seseorang tidak berasl dari
setatus, jabatan ataupun ke jeniusan. Melainkan berawaal dari kesunguhaan dan
kerja keras. Yang dimana kejeniusan hanya membutuhkan 1 % dan 99% nya adalah
kerja keras dan sunguh sunguh.
Faqih pun memberitakaan mengapa bisa berada di
australia atas janjinya dulu yang di buat.
Mereka pun bercerita tentang kisah mereka dulu
dan perjuangan mereka canda riang terlihaat di paras mereka berdua.
biodata
Nama :
muhammad hasbi al juweni
Alamat :
jln. Pesangerahaan, no 64 rt 03/03 ciputat, jakarta selatan
Pendidikan :
fakultas ekonomi/ prodi manajemen bisnis (mbud)
No hp :
085707993287