Sunday, April 22, 2018

Posted by imron agung On 7:39:00 AM
Tempat Berbagai Ilmu
DOSA adalah tindakan yang melanggar norma atau aturan yang telah ditetapkan Allah. Hanya sekedar mengingatkan, bukan untuk menggurui. Apa sajakah yang termasuk 10 macam dosa besar menurut Al Quran?
1. Syirik (Menyekutukan Allah SWT).
Tentang hal ini Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya,” (An Nisaa: 48).
Dan Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga,” (Al Maidah: 72).
2. Berputus asa dari mendapatkan rahmat Allah SWT.
Tentang hal ini Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir,” (Yusuf: 87).
3. Merasa aman dari ancaman Allah SWT.
Tentang hal ini Allah SWT berfirman: “Tiadalah yang merasa aman dari azab Allah kecuali orang-orang yang merugi,” (Al A’raaf: 99)
4. Berbuat durhaka kepada kedua orang tua.
Karena Allah SWT mensifati orang yang berbuat durhaka kepada kedua orang tuanya sebagai orang yang jabbaar syaqiy ‘orang yang sombong lagi celaka’.
Tentang hal ini Allah SWT berfirman: “Dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka,” (Maryam: 32).
5. Membunuh.
Tentang hal ini Allah SWT berfirman: “Dan barangsiapa yang membunuh seorang mu’min dengan sengaja, maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya,” (An Nisaa: 93).
6. Menuduh wanita baik-baik berbuat zina.
Tentang hal ini Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik, yang lengah lagi beriman (berbuat zina), mereka kena la’nat di dunia dan akhirat, dan bagi mereka azab yang besar,” (An Nuur: 23)
7. Memakan riba.
Tentang hal ini Allah SWT berfirman: “Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila,” (Al Baqarah: 275).
8.Lari dari medan pertempuran.
Maksudnya, saat kaum Muslimin diserang oleh musuh mereka, dan kaum Muslimin maju mempertahankan diri dari serangan musuh itu, kemudian ada seseorang individu Muslim yang melarikan diri dari pertempuran itu.
Tentang hal ini Allah SWT berfirman : “Barangsiapa yang membelakangi mereka (mundur) di waktu itu, kecuali berbelok untuk (siasat) perang atau hendak menggabungkan diri dengan pasukan yang lain, maka sesungguhnya orang itu kembali dengan membawa kemurkaan dari Allah, dan tempatnya ialah neraka Jahannam. Dan amat buruklah tempat kembalinya,” (Al Anfaal: 16).
9. Memakan harta anak yatim.
Tentang hal ini Allah SWT berfirman : “Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka),” (An Nisaa: 10)
10. Berbuat zina.
Tentang hal ini Allah SWT berfirman: “Barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa (nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu,” (Al Furqaan: 68-69). [Sumber: wisata hati]
Posted by imron agung On 7:30:00 AM
edukez.blogspot.co.id

Bagi warganet (netizen, citizen), penggunaan istilah zaman nowbukanlah sesuatu yang asing. Istilah ini sering dimunculkan dalam berbagai komentar dan aktivitas netizen selama berselancar di media internet.  Awalnya netizen menggunakan istilah Kids jaman now, kini hanya frase zaman nowyang mengikuti kata lain sebagai pengganti kata kids. Misalnya, gubernur zaman noworang tua zaman nowmahasiswa zaman nowsekolah zaman now, dan lain-lain. Apakah Anda juga pernah menggunakannya? Kalaupun tidak, mungkin Anda pernah mendengar atau membacanya. Dalam tulisan ini saya akan membahas mengenai penggunaan istilah zaman nowyang begitu seringnya digunakan.
Entah siapa yang pertama kali dan di mana dimunculkan, istilah zaman now ini kerap digunakan. Istilah ini pernah juga di-tweet oleh acount twitter @kemdikbud.ri untuk menjelaskan penulisannya yang benar. Awalnya warganet sering menulis jaman now, dan disarankan yang benarnya adalah zaman now; dan lebih baik lagi ialah menggunakan padanannya dalam bahasa Indonesia, yaitu zaman sekarang.
Dalam ilmu linguistik (ilmu bahasa), bentuk zaman now terdiri atas dua kata, yakni zamandan now. Secara etimologi, kata zaman berasal dari bahasa Indonesia yang artinya (1) jangka waktu yang panjang atau pendek yang menandai sesuatu; masa, dan (2) kala; waktu. Sementara nowadalah kata yang berasal dari bahasa Inggris yang bisa diartikan 'sekarang'. Dengan demikian secara harafiah zaman nowdapat diartikan sebagai 'zaman sekarang' atau 'masa kini' atau juga 'saat ini'.
Sebuah kata atau frase yang menjadi sebuah istilah bisa terjadi perubahan makna (semantic change). Perubahan ini bergantung pada konteks penggunaannya. Istilah zaman now adalah istilah yang ditarik dari "Kids jaman now" sebagaimana yang digambarkan sebelumnya. Penggunaan istilah "kids jaman now" menggambarkan keadaan anak-anak zaman sekarang. Jika mengaitkan kebiasaan anak-anak zaman sekarang dengan yang sebelumnya, kita akan menemukan hal-hal yang berbeda di situ. Misalnya, gaya hidup yang bergantung pada gadget. Apapun yang dilakukan selalu diabadikan dengan kamera atau bahasa kerennya selfi. Mau makan, harus selfi; sedang tidur, selfijuga; sedang menangis karena patah hati dicuekin atau ditinggalkan pacar, selfi juga; bahkan mau bunuh diri juga selfi juga. Heheheh.. siapa yang sering seperti itu; pasti dalam hatinya "Wah, aku banget nih". Kena deh!
Tidak sebatas mengabadikan gambar, setelah selfi tidak afdol kalau tidak di-posting. Makan di KFC, di-post. Padahal mungkin baru sekali masuk KFC. Kalau sedang makan ubi bakar mungkin akan berpikir beberapa kali sebelum di-posting. Sedang tidur di-post dengan gambar tertutup mata, lalu keterangan gambar "sedang tidur". Lucu bukan. Siapa yang tidur, siapa yang mencet kamera. Begitulah kira-kira gambaran "kids jaman now". Demikian dipahami bahwa istilah "kids jaman now" adalah suatu kebiasaan remaja masa kini yang berbeda dengan remaja masa lalu. Perbedaan itu cenderung berkonotasi negatif--terlalu berlebihan dari yang sewajarnya.
Konteks penggunaan suatu kata atau frase yang menjadi sebuah istilah bisa mengalami perubahan atau juga pergeseran makna. Istilah zaman now ini sering dilekatkan mengikuti kata yang lain dengan pengertian yang sama. Inilah perlikau generalisasi (perluasan) semantis. Dengan kata lain, sebuah kata mengalami perluasan arti daripada yang sebelumnya. Istilah dulu hanyalah "kids jaman now", kini apapun bisa dilekatkan dengan zaman now, misalnya ayah zaman now, dan lain-lain. Inilah salah satu fakta bahwa bahasa bersifat kreatif sebagaimana dikatakan Noam Chomsky, pakar bahasa generatif.
Jadi zaman now tidak sekedar memiliki arti 'masa kini' atau 'zaman sekarang' semata, tetapi lebih dari itu. Istilah zaman now memiliki arti "berbeda dari lazimnya". Seperti itulah gambaran arti istilah zaman now.
*) Penulis adalah seorang pemuda yang tinggal di pulau terdepan Indonesia, Wetar.

Friday, April 6, 2018

Posted by imron agung On 7:37:00 PM
workshop pengelolaan website dan media sosial, di Universitas Darussalam Gontor
Sabtu, 7 April 2018
Saat ini begitu banyak LSM telah memiliki website, namun banyak diantara website tersebut tidak terkelola dengan baik. Bahkan beberapa diantaranya mengalami kasus pembajakan domain oleh pihak lain yang memanfaatkan ketidaktahuan organisasi dalam mengelola website. Tentunya hal ini sangat memprihatinkan, ketika LSM harusnya mengambil peran dalam penyebarluasan informasi-informasi yang bermanfaat bagi masyarakat, namun di satu sisi LSM belum memiliki kapasitas dalam mengelola website sebagai media komunikasi online antara organisasi dengan publik.